Kamis, 06 Juni 2013
penulisan ilmiah
Rabu, 05 Juni 2013
Bersikap ilmiah
Sikap ilmiah
yang dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti.
Untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula,
peneliti harus memiliki sifat-sifat berikut ini.
1 . Mampu
Membedakan Fakta dan Opini
Fakta adalah
suatu kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya, sedangkan opini adalah pendapat pribadi
dari seseorang yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya sehingga di dalam
melakukan studi kepustakaan, seorang peneliti hendaknya mampu membedakan antara
fakta dan opini agar hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2. Berani
dan Santun dalam Mengajukan Pertanyaan dan Argumentasi
Peneliti
yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati ketika berada dalam satu ruang
dengan orang lain. Begitu juga pada saat bertanya, berargumentasi, atau
mempertahankan hasil penelitiannya akan senantiasa menjunjung tinggi sopan
santun dan menghindari perdebatan secara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi
tetap berani mempertahankan kebenaran yang diyakininya karena yakin bahwa
pendapatnya sudah dilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya.
Peneliti
yang baik senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu berusaha memperluas
pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin ketinggalan informasi di segala bidang,
dan selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin hari
semakin canggih dan modern.
4 .
Kepedulian terhadap Lingkungan
Dalam melakukan
penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduli terhadap lingkungannya dan
selalu berusaha agar penelitian yang dilakukannya membawa dampak yang positif
bagi lingkungan dan bukan sebaliknya, yaitu justru merusak lingkungan. Semua
usaha dilakukan untuk melestarikan lingkungan agar bermanfaat bagi generasi
selanjutnya.
5 .
Berpendapat secara Ilmiah dan Kritis
Pendapat
seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidak mengada-ada tanpa
bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, peneliti
juga harus kritis terhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di
sekitarnya.
6 . Berani
Mengusulkan Perbaikan atas Suatu Kondisi dan Bertanggung Jawab terhadap
Usulannya
Peneliti
yang baik senantiasa berani dan bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang
harus dihadapinya jika sudah mengusulkan sesuatu. Usulan tersebut selalu
diembannya dengan baik dan dilaksanakan semaksimal mungkin, kemudian
diwujudkannya dalam bentuk nyata sehingga hasilnya dapat dinikmati oleh orang
lain.
7 . Bekerja
Sama
Dalam
kehidupan sehari-hari, peneliti yang baik mampu bekerja sama dengan orang lain
dan tidak individualis atau mementingkan diri sendiri. Ia meyakini bahwa
dirinya tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain sehingga keberadaannya senantiasa
diharapkan oleh orang lain.
8 . Jujur
terhadap Fakta
Peneliti
yang baik harus jujur terhadap fakta dan tidak boleh memanipulasi fakta demi kepentingan
penelitiannya karena penelitian yang baik harus berlandaskan pada studi
kepustakaan yang benar agar kelak jika orang lain melakukan penelitian yang
sama, didapatkan hasil yang sama pula. Apa pun fakta yang diperolehnya, ia
harus yakin bahwa itulah yang sebenarnya.
9 .
Tekun
Sebuah
penelitian kadang kala memerlukan waktu yang pendek untuk menghasilkan sebuah
teori, tetapi kadang kala memerlukan waktu yang sangat lama, bahkan
bertahun-tahun. Seorang peneliti yang baik harus tekun dalam penelitian yang
dilakukannya, tidak boleh malas, mudah jenuh, dan ceroboh, juga harus rajin,
bersemangat, serta tidak mudah putus asa. Dengan demikian, ia akan mendapatkan
hasil yang memuaskan.
CONTOH SURAT LAMARAN PEKERJAAN
Bekasi, 26 Maret 2013
Kepada Yth,
Manager Personalia
PT. Rejeki Makmur
Jl. Margonda Raya No. 72
Depok, Jawa Barat
Dengan hormat,
Sesuai dengan
penawaran lowongan pekerjaan dari PT. Rejeki Makmur, seperti yang dimuat di
harian Monitor Depok pada tanggal 25 Maret 2013, dengan ini saya mengajukan
diri untuk bergabung dalam Tim Marketing di PT. Rejeki Makmur. Adapun biodata
saya sebagai berikut :
Nama
|
: Sherly Gunawan
|
Tempat / Tgl. Lahir
|
: Bekasi, 16 April 1992
|
Pendidikan Akhir
|
: S1 Manajemen
|
Alamat
|
: Perumahan bumi bekasi baru
|
No. HP
|
: 0819 3200 5454
|
Email
|
: sherlyvanleun@ymail.com
|
Status Perkawinan
|
: Single
|
Saat ini saya
bekerja sebagai tenaga paruh waktu di PT. Angin Ribut. Saya senang belajar
serta dapat bekerja secara mandiri maupun dalam sebuah tim dengan baik.
Sebagai bahan pertimbangan, berikut saya lampirkan :
1. Daftar riwayat hidup.
2. Foto copy ijazah SMA
3. Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
4. Foto copy ijazah terakhir
Besar harapan
saya diberi kesempatan untuk mengikuti wawancara agar dapat menjelaskan lebih
mendalam mengenai profil serta skil yang saya miliki. Disamping data yang
tertuang pada resume (daftar riwayat hidup), Saya juga memiliki pengalaman yang
cukup dalam tenaga marketing dan seorang pekerja keras.
Demikian surat
lamaran ini saya sampaikan, atas perhatian dan bantuan yang diberikan saya
ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Sherly Gunawan
, SE
Langkah - langkah penulisan Ilmiah
Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya
ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah;
1.
Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara;
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara;
a.
Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya.
Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya.
b.
Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
c.
Menelusuri Topik
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran.
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran.
2.
Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah
Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.
3.
Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.
Tahapan-tahapan penulisan Karangan
Ilmiah :
1.Pemilihan
Topik
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan topik adalah:
a.Area Topik
Area topik memuat cakupan masalah yang akan diangkat dalam penulisan karya tulis ilmiah. Topik lebih luas daripada judul, karena topik mencakup isi pokok dan area yang akan dibahas dan ditulis.
Area topik memuat cakupan masalah yang akan diangkat dalam penulisan karya tulis ilmiah. Topik lebih luas daripada judul, karena topik mencakup isi pokok dan area yang akan dibahas dan ditulis.
b.Keterbatasan
Keterbatasan yang sering ditemui dalam pemilihan topik, seringkali adalah keterbatasan yang disesuaikan dengan: minat, kemampuan dilaksanakan, kemudahan dilaksanakan, kemudahan dibuat menjadi masalah yang lebih luas, dan manfaat.
Keterbatasan yang sering ditemui dalam pemilihan topik, seringkali adalah keterbatasan yang disesuaikan dengan: minat, kemampuan dilaksanakan, kemudahan dilaksanakan, kemudahan dibuat menjadi masalah yang lebih luas, dan manfaat.
2.Pengumpulan
Informasi
Prinsip-prinsip dasar yang harus
diperhatikan sehubungan dengan pengumpulan informasi adalah:
a.Evaluasi instrumen, untuk mendapatkan data yang lebuh akurat dan konsisten. Evaluasi instrumen dilakukan dengan uji coba pengumpulan data dengan instrumen yang telah dibuat. Hasil uji coba akan diketahui melalui pengujian validitas dan reliabilitas.
a.Evaluasi instrumen, untuk mendapatkan data yang lebuh akurat dan konsisten. Evaluasi instrumen dilakukan dengan uji coba pengumpulan data dengan instrumen yang telah dibuat. Hasil uji coba akan diketahui melalui pengujian validitas dan reliabilitas.
b.Evaluasi terhadap sumber, untuk
mempertanggungjawabkan data.
Penulis harus menentukan apakah data yang diperlukan dalam menulis karya tulis ilmiah berupa data primer, sekunder atau gabungan dari keduanya.
Penulis harus menentukan apakah data yang diperlukan dalam menulis karya tulis ilmiah berupa data primer, sekunder atau gabungan dari keduanya.
c.Pembuatan catatan, untuk
memudahkan pencatatan dan pencarian kembali informasi yang telah dicatat.
Catatan dapat dibuat dengan penggunaan kartu informasi, pembuatan sistem
penulisan untuk menghubungan kartu informasi dengan daftar pustaka, serta
pemilihan bentuk kutipan.
3. Survei
Lapangan
Melakukan pengamatan atas obyek yang
diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya
ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau
penelitian
4. Menyusun Hipotesis
Menyusun
dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari obyek penelitian Anda. Hipotesis ini
merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda mengamati obyek penelitian
5. Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data
Setelah
melakukan percobaan atas obyek penelitian dengan metode yang direncanakan, maka
selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap obyek percobaan yang dilakukan
tersebut.
6. Menganalsis dan menginterpretasikan data
Menganalisa
dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang sudah dilakukan. Anda coba untuk
menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan. Di
langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang terjadi
dari pengamatan dan pengumpulan data.
7. Merumuskan kesimpulan dan atau teori
Merumuskan
kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama percobaan,
pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian data. Langkah ini mencoba
untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan dari proses percobaan,
pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap obyek penelitian
8.
Penulisan Naskah
Langkah-langkah penulisan karya tulis ilmiah terdiri atas:
a)persiapan naskah pertama,
b)revisi naskah,
c)persiapan format,
d)editing akhir, dan
e) koreksi akhir (proof reading).
Langkah-langkah penulisan karya tulis ilmiah terdiri atas:
a)persiapan naskah pertama,
b)revisi naskah,
c)persiapan format,
d)editing akhir, dan
e) koreksi akhir (proof reading).
Sumber:
Langganan:
Postingan (Atom)