Situasi dapat mempengaruhi keputusan
konsumen dalam membeli suatu produk atau barang. Terjadinya pembelian yang
tidak direncanakan pernah dilakukan oleh siapa saja terutama pada waktu
berbelanja di toko-toko pengecer. Sekarang ini banyak sekali toko-toko,
pengecer, supermarket, mall dan lain-lain bermunculan menawarkan barang
kebutuhan kepada konsumen. Sengitnya tingkat persaingan di antara supermarket,
toko, pengecer, mall dan lain-lain menuntut setiap penjual berusaha menawarkan
berbagai rangsangan yang mampu menarik minat konsumen untuk melakukan
pembelian.
Untuk itu situasi pembelian terutama lingkungan fisik seperti warna, suara, cahaya, cuaca, dan pengaturan ruang dari orang perlu diperhatikan penjual, karena adanya lingkungan fisik yang menarik diharapkan mampu menarik konsumen untuk melakukan pembelian yang tidak direncanakan sebelumnya. Begitu pula dengan ketersediaan waktu yang dimiliki konsumen, karena konsumen yang mempunyai waktu terbatas akan terbatas pula mencari dan mengolah informasi yang ada dalam toko sehingga konsumen hanya melakukan pembelian yang direncanakan saja, sebaliknya bagi konsumen yang mempunyai waktu mencukupi akan melakukan pencarian informasi dan mengolahnya dengan baik sehingga diharapkan dapat memunculkan keinginan pembelian barang yang tidak direncanakannya. Namun pembelian yang tidak direncanakan yang dilakukan konsumen terlebih dahulu mempertimbangkan kebutuhan, nilai dan ketertarikannya (keterlibatan) pada produk yang akan dibeli.
Untuk itu situasi pembelian terutama lingkungan fisik seperti warna, suara, cahaya, cuaca, dan pengaturan ruang dari orang perlu diperhatikan penjual, karena adanya lingkungan fisik yang menarik diharapkan mampu menarik konsumen untuk melakukan pembelian yang tidak direncanakan sebelumnya. Begitu pula dengan ketersediaan waktu yang dimiliki konsumen, karena konsumen yang mempunyai waktu terbatas akan terbatas pula mencari dan mengolah informasi yang ada dalam toko sehingga konsumen hanya melakukan pembelian yang direncanakan saja, sebaliknya bagi konsumen yang mempunyai waktu mencukupi akan melakukan pencarian informasi dan mengolahnya dengan baik sehingga diharapkan dapat memunculkan keinginan pembelian barang yang tidak direncanakannya. Namun pembelian yang tidak direncanakan yang dilakukan konsumen terlebih dahulu mempertimbangkan kebutuhan, nilai dan ketertarikannya (keterlibatan) pada produk yang akan dibeli.
FAKTOR – FAKTOR SITUASI KONSUMEN
Pengaruh situasional dalam konsumen
adalah faktor personal dan lingkungan sementara yang muncul pada saat aktifitas
konsumen , sehingga situasi konsumen meliputi faktor-faktor sebagai berikut:
a. Melibatkan waktu dan
tempat di dalam aktivitas konsumen
b. Mempengaruhi tindakan
konsumen seperti perilaku pembelian
c. Situasi konsumen relative
merupakan jangka pendek, tidak termasuk karakteristik personal yang berlaku dalam
jangka panjang.
Tahap-tahap proses pembelian
1. Pengenalan
Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari
adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi
sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan
oleh rangsangan eksternal ataupun internal.
2. Pencarian
Informasi
Proses mencari informasi secara aktif dimana
konsumen mencari bahan-bahan bacaan, menelpon teman-temannya, dan melakukan
kegiatan mencari-cari untuk mengetahui tentang suatu barang dan jasa. Secara
umum, konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu produk dari
sumber-sumber komersial, yaitu sumber-sumber yang didominasi oleh para pemasar.
Pada sisi lain, informasi yang paling efektif justru berasal dari sumber-sumber
pribadi.
3. Evaluasi
Alternatif
Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen
sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk
penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang rasional.
4. Keputusan
Pembelian
Faktor yang akan mempengaruhi keputusan
pembalian adalah sikap orang lain (sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi
alternatif pilihan seseorang), tujuan pembelian, persepsi seseorang terhadap
barang dan jasa, dan faktor sosial serta budaya.
5. Perilaku Pasca
Pembelian
Setelah pembelian suatu produk, konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Jika konsumen marasa
puas maka ia akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli
produk itu kembali. Namun, apabila konsumen tidak puas maka ia akan mengurangi
ketidakcocokkannya dengan meninggalkan atau mengembalikanproduk tersebut atau
mereka mungkin akan mencari informasi yang mungkin mengkonfirmasikan produk
tersebut menjadi bernilai tinggi.
Sumber:
http://juniorsuryadilaga.wordpress.com/2012/11/11/pengaruh-situasi-perilaku-konsumen/